Pengertian Domain Bagi Pemula & Beragam Jenisnya

Pengertian Domain Bagi Pemula & Beragam Jenisnya

pengertian domain mudah

Kamu pasti pernah menjumpai istilah domain dan bertanya-tanya, apa itu domain?  secara singkat pengertian domain bisa diartikan seperti alamat rumah Kamu. Contohnya, GPS membutuhkan nama jalan atau kode pos agar sistem bisa menyediakan arah untuk Kamu. Nah, web browser juga membutuhkan nama domain untuk mengarahkan Kamu atau pengunjung ke suatu website.

Nama domain terdiri dari dua elemen utama. Contohnya, AnymHost.id memuat nama website (AnymHost) dan ekstensi (.id). Pada saat perusahaan (atau orang pribadi) membeli nama ini, mereka bisa menentukan server mana yang menjadi tujuan pengarahannya.

Registrasi nama domain ini dikelola oleh organisasi bernama ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers). ICANN menentukan ekstensi yang tersedia dan memiliki database yang tersentralisasi berisi informasi nama domain.

 

Jenis Domain Top Level

Tidak semua nama mengikuti rumus dan aturan yang sama. Meskipun .com adalah yang paling populer, dengan penggunaan yang mencapai sekitar 46,5% dari seluruh website di dunia, masih ada lainnya yang bisa Kamu pilih, seperti .org dan .net. Berikut beberapa jenis domain yang paling banyak digunakan:

TLD: Top Level Domain

Seperti namanya, jenis ini merupakan top level (tingkat atas) dalam sistemnya di Internet. Tersedia ribuan TLD yang bisa Kamu gunakan, dan yang paling populer antara lain adalah .com, .org, .net, dan .edu.

Daftar TLD resmi dikelola oleh organisasi bernama Internet Assigned Numbers Authority (IANA) dan bisa Kamu lihat di sini. IANA mencatat bahwa daftar TLD juga menyertakan ccTLD dan gTLD, yang akan kami bahas setelah ini.

ccTLD: Country Code Top Level Domain

ccTLD hanya menggunakan dua huruf berdasarkan kode negara internasional, misalnya .us untuk United States dan .jp untuk Jepang. Biasanya pengguna ccTLD adalah perusahaan yang membuat situs khusus bagi wilayah-wilayah tertentu, dan bisa menunjukkan kepada pengunjung bahwa situs yang mereka kunjungi valid sesuai tujuan.

gTLD: Generic Top Level Domain

Pada dasarnya, gTLD adalah TLD yang tidak menggunakan kode negara. Sebagian besar gTLD memiliki penggunaan tertentu, misalnya .edu untuk website institusi pendidikan (edukasi). Nah, Kamu tidak harus memenuhi syarat tertentu untuk mendaftarkan gTLD, seperti .com yang tidak selalu untuk website komersial.

Contoh gTLD lainnya adalah .mil (militer), .gov (pemerintah), .org (lembaga nirlaba dan organisasi), dan .net yang awalnya dibuat untuk penyedia layanan internet (ISP), tapi sekarang bisa Kamu gunakan di bidang apa saja.

 

Jenis Domain Lainnya

Nah, sampai di sini, Kamu sudah tahu apa itu domain, cara kerja, dan beberapa jenisnyanya. Selanjutnya kami akan memperkenalkan variasi nama domain lain yang bisa Kamu gunakan:

Second Level Domain

Kamu mungkin pernah melihat yang satu ini. Second level domain berada tepat setelah TLD. Tenang, kami tidak akan menggunakan penjelasan yang terlalu teknis karena akan lebih mudah jika menggunakan contoh, khususnya untuk yang berkaitan dengan kode negara.

Contoh untuk jenis ini adalah .co.id yang digunakan oleh beberapa website perusahaan di Indonesia. Atau, .go.id bagi institusi pemerintah Inggris, dan .ac.id bagi institusi akademik dan universitas di negara kerajaan tersebut.

Subdomain

Dengan subdomain, para webmaster tidak harus membeli nama tambahan jika ingin menambahkan pembagian di situsnya. Mereka cukup membuat subdomain yang bisa diarahkan ke direktori tertentu di server. Subdomain bisa menjadi opsi terbaik utuk situs campaign dan jenis konten web lainnya yang sebaiknya terpisah dari halaman atau situs utama.

Sebagai contoh, Facebook menggunakan developers.facebook.com untuk menyediakan informasi tertentu kepada para developer web dan developer aplikasi yang ingin memanfaatkan API Facebook. Contoh lainnya adalah support.google.com.

Domain gratis

Ada juga nama gratis yang bisa Kamu peroleh dari berbagai website builder seperti WordPress.com, Squarespace, Weebly, dan sebagainya.

Nama ini mirip dengan subdomain karena menggunakan nama website dalam domain pribadi Kamu. Contohnya adalah businessbooks.wordpress.com atau businessbooks.squarespace.com, yang berarti nama tersebut berasal dari WordPress dan Squarespace.

Namun, jenis ini kurang cocok untuk jangka panjang bagi bisnis atau jika Kamu ingin memiliki branding yang unik. Akan jauh lebih baik jika Kamu memiliki nama sendiri.

AnymHost
AnymHost
Membuat artikel untuk membantu semua orang dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu, apakah artikel ini bermanfaat untukmu?
ARTIKEL
Lainnya