Sebelum kamu membuat website tentunya kamu harus tau apa itu web server. Karena setiap web server ini memiliki konfigurasinya sendiri dan bisa mempengaruhi hasil website kamu. Pada artikel kali ini kita akan bahas apa itu web server, dan apa saja jenis jenis web server yang biasa digunakan. Simak artikel ini sampai selesai ya.

Apa Itu Web Server?

Web server adalah sebuah program perangkat lunak yang menyimpan dan menyampaikan situs web kepada klien. Web server bertugas menerima permintaan HTTP dari klien, lalu meneruskannya ke aplikasi web yang sesuai, dan kemudian mengembalikan respons aplikasi web kembali ke klien. Web server adalah bagian esensial dari web, karena memberikan infrastruktur yang memungkinkan orang mengakses dan melihat situs web dari mana saja di dunia.

Cara kerja dari web server ini ketika Kamu mengetik URL suatu situs web ke dalam browser, maka browser akan mengirimkan permintaan HTTP ke web server yang menghosting situs web tersebut. Kemudian, web server mengambil konten situs web dan mengirimkannya kembali ke browser yang kamu gunakan, dan kemudian menampilkan konten dari situs web tersebut.

Jenis Web Server

Ada beberapa jenis web server yang sangat umum digunakan, diantaranya adalah

1. Apache : merupakan web server paling populer di dunia, yang digunakan oleh lebih dari 50% dari semua situs web di internet.
2. NGINX : merupakan web server yang cepat dan ringan, yang sering digunakan untuk mengatur lalu lintas web yang tinggi.
3. Litespeed : web server yang mempunyai kinerja tinggi yang dikelola oleh teknologi LiteSpeed. Teknologi ini dapat menggantikan Apache.
4. OpenLitespeed : web server open source yang memiliki performa tinggi, menggunakan teknologi yang sama seperti litespeed.
5. Microsoft IIS : merupakan web server yang dikembangkan oleh Microsoft dan terintegrasi dengan sistem operasi Windows.
6. Lighttpd : merupakan web server yang ringan dan cepat, yang sering digunakan untuk server yang memiliki sumber daya terbatas.
7. Tomcat : merupakan web server yang dikembangkan oleh Apache Foundation, yang khusus digunakan untuk menjalankan aplikasi Java.
8. GWS : merupakan web server yang dikembangkan oleh Google, yang digunakan untuk menjalankan layanan seperti Google Search dan Google Docs.

Dari beberapa jenis web server yang sudah disebutkan, disini kita akan jelaskan sedikit lebih jauh beberapa web server yang sering digunakan penyedia web hosting.

1. Web Server Apache

Apache HTTP Server, atau yang lebih dikenal dengan nama Apache, adalah sebuah software web server yang populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. Apache dikembangkan oleh Apache Software Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk pengembangan software open source.

Apache merupakan sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjalankan sebuah situs web atau aplikasi web. Ketika seseorang mengakses sebuah situs web, browser mereka akan mengirimkan permintaan ke server web untuk mengambil berkas-berkas yang diperlukan untuk menampilkan halaman web tersebut. Server web akan menjawab dengan mengirimkan berkas-berkas tersebut kembali ke browser, yang kemudian akan menampilkan halaman web yang diminta.

Apache sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti menjalankan situs web statis atau dinamis, menjalankan aplikasi web, atau bahkan sebagai reverse proxy. Apache juga mendukung banyak teknologi web yang berbeda, seperti PHP, Perl, dan Python, yang membuatnya sangat cocok untuk menjalankan aplikasi web yang dibuat dengan berbagai macam bahasa pemrograman.

2. Web Server Nginx

NGINX adalah sebuah software web server yang banyak digunakan untuk menjalankan situs web dan aplikasi web. NGINX dikembangkan oleh NGINX, Inc., perusahaan yang didirikan oleh pengembang perangkat lunak asal Rusia.

NGINX memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan web server lainnya, seperti Apache. Pertama, NGINX sangat cepat dan efisien dalam menangani permintaan yang masuk, terutama untuk situs web yang memiliki banyak pengunjung. Kedua, NGINX juga sangat baik dalam menangani permintaan HTTP yang masuk secara paralel, sehingga dapat menangani banyak permintaan secara bersamaan dengan mudah.

NGINX juga memiliki fitur yang disebut “reverse proxy”, yang memungkinkannya untuk meneruskan permintaan dari browser ke server web lain atau aplikasi web yang berjalan di belakangnya. Ini sangat bermanfaat jika Kamu ingin mengelola beberapa aplikasi web yang berjalan di server yang berbeda atau jika Kamu ingin menggunakan NGINX sebagai load balancer untuk mengimbangi beban antar server web.

NGINX juga mendukung banyak teknologi web yang berbeda, seperti PHP, Perl, dan Python, sehingga dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi web yang dibuat dengan berbagai macam bahasa pemrograman.

3. Web Server Litespeed & Openlitespeed

LiteSpeed Web Server (LSWS) adalah sebuah software web server yang dikembangkan oleh LiteSpeed Technologies. LSWS merupakan sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjalankan situs web dan aplikasi web. LiteSpeed Web Server dapat menggantikan Apache, sehingga Kamu dapat menggunakan LSWS untuk menjalankan situs web yang sebelumnya dikelola dengan Apache.

LSWS memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan Apache, seperti kecepatan yang lebih tinggi dan konsumsi memori yang lebih rendah. Selain itu, LSWS juga memiliki fitur yang disebut “event-driven architecture”, yang membuatnya lebih cepat dalam menangani permintaan yang masuk.

OpenLiteSpeed adalah versi open source dari LiteSpeed Web Server. OpenLiteSpeed dikembangkan oleh LiteSpeed Technologies dan tersedia untuk digunakan secara gratis. OpenLiteSpeed memiliki sebagian besar fitur yang ada di LiteSpeed Web Server, namun tidak menyertakan beberapa fitur tambahan yang hanya tersedia di versi berbayar.